Siapa sangka, band metal beranggotakan 3 perempuan asal Garut, Voice of Baceprot (VoB), bisa mengadakan tur tunggal di Amerika. Yup, di American Tour 2023 ini, VoB akan tampil di 11 kota yang dibuka di Los Angeles (3/8) dan ditutup di San Diego (19/8).
Sumber: Instagram @voiceofbaceprot
Pada konferensi pers kolaborasi bersama Softex, VoB mengaku bahwa tidak mudah untuk bisa sampai di titik ini. Ketiga member, Widi Rahmawati, Firdda Marsya Kurnia, dan Euis Siti Aisyah, pun menjabarkannya satu per satu!
Keterbatasan alat musik
Sumber: Instagram @voiceofbaceprot
Sebelum menyebutkan apa saja tantangan yang dilewati, Widi bercerita sedikit tentang awal pertemuan mereka. Baik Widi, Marsya, dan Siti sama-sama mengikuti sebuah ekstrakurikuler teater. Namun, karena mereka tak pandai berakting, maka ketiganya hanya mendapat peran pendukung sebagai anak band yang berpura-pura memainkan alat musik.
Nah, saat mulai memutuskan untuk bermain band, tantangan pertama yang dihadapi, yakni mereka tidak memiliki alat musik beneran, begitu pula pihak sekolah.
"Aku main bass, tapi aku enggak main pakai bass asli. Aku main bass itu pakai gitar akustik, tapi dimainin seakan-akan itu bass. Terus Siti juga main drum marching band," ungkap Widi.
Meski begitu, keterbatasan alat ini tak menjadi halangan lagi. Mereka membuktikan dengan berlatih keras hingga pihak sekolah memfasilitasi kebutuhan alat tersebut.
Terhalang ijin orang tua
Sumber: Instagram @voiceofbaceprot
Tak berhenti sampai di situ, mereka juga sempat terhalang oleh izin orang tua. Hal itulah yang membuat anggota VoB semakin berkurang. Dari yang awalnya 15 anggota, menjadi 7, dan akhirnya menjadi 3. Saat sudah menemukaan formasi terbaik ini pun, halangan masih tetap ada saja.
Pro kontra dari lingkungan sekitar
Sumber: Instagram @voiceofbaceprot
"Kita ganti genre, kan sebelumnya kita belum langsung metal. Kita dulu mainin musik-musik pop. Nah, setelah bertiga kita akhirnya mutusin buat main genre metal. Lagi-lagi ada pro kontra dari lingkungan sekitar," tambah Widi.
Banyak orang di lingkungan sekitar mereka yang berkomentar. Mulai dari "Ngapain sih berhijab mainin musik metal?", hingga cibiran-cibiran yang mengatakan mereka hanya mencari sensasi.
Terlebih, di lingkungan tempat mereka tinggal, profesi sebagai musisi bukan hal yang biasa. Banyak stigma mengatakan bahwa anak band tidak punya masa depan. Sempat jatuh bangun, halangan-halangan ini yang kemudian mendorong VoB untuk membuktikan bahwa mereka bisa memiliki masa depan yang cerah.
Sebagai wanita, kondisi hormonal kerap memengaruhi produktifitas VoB
Jangan anggap sepele, perempuan memang lebih kerap mengalami perubahan hormon. Salah satu contohnya, saat menjelang menstruasi wanita harus melewati sederet siklus yang berbeda dari hari biasanya.
Mulai dari nafsu makan yang bertambah, suasana hati mudah berganti (moody), hingga kondisi fisik, seperti punggung atau perut sakit. Belum lagi saat hari pertama menstruasi, volume darah yang keluar cenderung banyak dan membuat area kewanitaan jadi terasa tidak nyaman.
Untuk menyiasatinya, VoB selalu memilih pembalut yang tepat. Berhubungan dengan halangan satu ini, VoB pun belum lama ditetapkan sebagai brand ambassador untuk merek pembalut legendaris, Softex. Sebelumnya, Softex juga baru saja meluncurkan rangkaian produk terbaru, Softex Daun Sirih yang diformulasikan dengan kandungan vitamin E.
Bersama VoB, Softex meluncurkan campign bertajuk "Hilangin Halangan", sebagai bentuk dukungan terhadap apa pun aktivitas yang wanita lakukan! Well, itu dia sederet halangan yang berhasil dilewati oleh VoB hingga bisa sampai di titik ini. Good luck untuk American Tour 2023-nya, VoB!
Baca Juga: Terinspirasi dari Kisah Nyata, Film Pendek "Ana & The Red Wings" Hadir Mematahkan Stigma tentang Menstruasi
